Produksi minyak kelapa sawit yang tidak berkelanjutan berperan besar dalam hilangnya keanekaragaman hayati di hutan tropis, dan hal ini harus menjadi area fokus bagi industri dan pemangku kepentingan untuk diperbaiki. Untuk melakukan hal ini, perusahaan kelapa sawit dan penyandang dana, serta pembeli, harus meningkatkan pengetahuan mereka mengenai komitmen dan upaya terkini dari perusahaan hulu untuk mengatasi hilangnya keanekaragaman hayati, dan letak perbaikan serius yang diperlukan.

Laporan ini mengacu pada data dari penilaian SPOTT di tahun 2020 terhadap 100 produsen, pengolah dan pedagang minyak kelapa sawit, untuk memberikan gambaran tentang pengungkapan komitmen dan perkembangan perusahaan dalam perlindungan keanekaragaman hayati. Temuan menunjukkan bahwa meskipun mayoritas perusahaan minyak kelapa sawit sektor hulu yang dinilai dalam SPOTT berkomitmen untuk melindungi keanekaragaman hayati, sebagian besar tidak melakukan pelaporan untuk implementasi.

ZSL merekomendasikan serangkaian tindakan untuk melindungi keanekaragaman hayati di lanskap kelapa sawit dengan lebih baik. Memastikan kebijakan yang jelas dan kuat mengenai perlindungan spesies dan lanskap yang ada sebagai langkah pertama merupakan tanggung jawab semua pelaku yang terlibat – mulai dari produsen hingga pembeli hilir, investor, dan pemberi pinjaman – tetapi yang terpenting, untuk memastikan hal ini diikuti dengan implementasi tindakan nyata dan efektif di lapangan.

Kami menghimbau pembeli dan lembaga keuangan, yang terpapar risiko Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG; environmental, social and governance) dari perusahaan minyak kelapa sawit dan dapat memiliki pengaruh yang besar terhadap manajemen mereka, untuk:

  • Mengukur dan mengungkapkan paparan minyak kelapa sawit.
  • Menerbitkan komitmen dan kegiatan implementasi ESG, dan meminta pelaku rantai pasokan hulu untuk melakukan hal yang sama.
  • Memasukkan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati ke dalam semua proses pengambilan keputusan.